Postingan

#P4 - Diskusi & Debat

Seorang teman, katakan saja begitu. Datang ke kos-kosan tempatku tinggal. Iya, Aku pria berumur 30 tahun yang hidup sendiri dan tinggal di kos. Temanku satu tahun lebih dulu lahir dariku, lama tak jumpa karena dia lama tinggal di Mesir dalam proses menyelesaikan S2 nya di Al-Azhar, Mesir. Entah mengapa dia ingin berkunjung ke tempatku. Inginku menolak, tapi tak sanggup, karena Aku sendiri menginginkan ilmu yang dia peroleh dari Negeri Piramida tersebut. Kebetulan juga, Aku suka sekali menanyakan segala sesuatu yang sering membuatku ragu, akhirnya membuatku sulit tidur. Dia sampai di tempatku, wajahnya masih sama, gaya bicaranya juga masih sama, ceria, seolah penuh energi dan semangat membara. Singkat cerita, Aku langsung membuat satu kalimat pembuka untuk memulai diskusi. "Mas, Aku pernah dalam posisi 2 bulan tidak beragama Mas. Aku merasa tidak sanggup memilih, mana sebenarnya Agama yang paling benar menurut Tuhan. Tapi sekarang Aku sudah memilih Islam, Sih." "

#P3 - Sendiri, Merasa Sendiri, Atau Benar - Benar Sendiri ?

Saat ini jari-jariku menari di atas keyboard laptop. Aku berbaring di atas kasur usang, menggunakan sarung, tanpa baju, dan berkaca mata. Kipas angin menyala, lampu penerang aquascape menyala, dan di luar sedang hujan syahdu. Aku membawa alam bawah sadarku dan seluruh inderaku untuk sepenuhnya sadar, apakah Aku sendiri ? Sering Aku senyum sendiri saat membawa semua kesadaranku utuh. Terasa bahwa dadaku lepas dan lega. Seolah terdapat tenaga yang tidak seperti biasanya, penuh semangat, dan bergairah. Hanya sesuai kebutuhan saja, mau diarahkan kemana semangatku yang menggebu-nggebu tersebut. Seperti sekarang, Aku berfikir bahwa Aku sekarang seperti tokoh utama dalam sebuah film layar lebar yang entah siapa sutradaranya, skenarionya, dan penulis nahkahnya. Tokoh utama yang hanya sendiri dan tidak ada seorang-pun yang peduli. Atau hanya Aku yang menyendiri dengan keinginanku sendiri? Atau Aku yang menghindari orang lain? Atau Aku memang dalam naskah tersebut memang ditulis untuk sendir

#P2 - Aku Manusia Lemah, Baperan, Mudah Sakit Hati, Tapi Tak Ingin Menyakiti

Masa kecilku termasuk masa kecil yang cukup suram. Ingatan tentang pertengkaran orang tua seperti tontonan sehari-hari. Kadang terjadi pagi, kadang siang, paling horror kalau terjadi di malam hari. Permasalahan yang mereka ributkan tak pernah benar-benar Aku pahami. Mulai dari masalah wanita lain, sampai masalah santet.  Aku tidak tahu pasti mulai kapan, tapi mulai Aku bisa mengingat sesuatu, meskipun itu samar-samar, orang tuaku memiliki pondok. Mereka memiliki santri yang cukup banyak untuk ukuran pondok kecil yang berada di plosok. Jadi, bisa dikatakan Aku memiliki didikan anak pondok yang penuh dengan nilai-nilai agama Islam. Bertindak sopan, tertib dalam beribadah, rajin mengaji, dan patuh terhadap orang tua adalah keharusan saat itu. Dari didikan yang seperti itu, Aku memiliki sifat yang cukup unik untuk ukuran anak kecil. Aku sering menanyakan hal-hal yang tidak banyak orang menanyakan. Misal, "Dimana Tuhan berada? Ada berapa mata malaikat pencabut nyawa? Seberapa bes

#P1 - Seandainya Aku Mati Siapa Saja Yang Menangis Karena Merasa Kehilangan Aku?

Aku pernah berfikir bahwa Aku adalah orang yang banyak diperhatikan oleh orang lain. Entah itu temann, keluaga, orang yang sedang tidak sengaja lewat berpapasan denganku. Siapapun orang tersebut yang melihatku pasti memperhatikanku.  Aku masih ingat saat dulu Aku masih berumur 5 tahunan. Saat itu Aku suka dengan seorang wanita yang saat itu Aku anggap cantik, benar-benar cantik memang, putih, lemah lembut, dan gak banyak bicara. Hanya karena ingin mendapat perhatiannya, batuk saja Aku buat-buat, agar dia melihatku. Meskipun memang saat itu Aku sedang batuk beneran. Kalau ingat momen itu, rasanya malu. Ternyata hal tersebut tidak membuatku diperhatikan orang di sekitarku. Saat SD, juga begitu. Aku ingin sekali mendapat perhatian salah seorang teman sekelas yang cantik dan pintar, meskipun ada satu hal saat itu yang membuatku ill feel banget, giginya kuning, seperti jarang sikat gigi. Padahal gigiku saat itu ada yang hitam. Haha Momen itu jam pelajaran olahraga,  Aku dan tem